Atasan
percaya terhadap karyawan, dan sebaliknya karyawan juga percaya kepada atasan
adalah kunci efektivitas jalannya organisasi. Tanpa adanya kepercayaan satu
sama lain, maka tidak akan ada kerja sama. Namun, kepercayaan itu harus
dibangun, tidak bias didapatkan begitu saja. Untuk itu, kita harus bisa
memahami bagaimana sebenarnya kepercayaan dilingkungan kerja itu diterapkan.
Dengan demikian, tidak akan ada yang namanya menyalahgunakan kepercayaan,
langkah keliru karena terlalu mudah percaya, atau seseorang merasa tidak pernah
mendapat kepercayaan, padahal hal itu juga akibat sikapnya sendiri. Kita harus menjadi orang yang bisa dipercaya. dibawah ini prinsip meraih kepercayaan di tempat kerja atau dilingkungan sekitar kita.
1. Kepercayaan
Seperti Apa?
Ada beberapa tipe kepercayaan. Dalam konteks tempat kerja, tentu kita
tidak bisa menerapkan kepercayaan buta yang mau percaya tanpa dasar apa-apa,
seperti kepercayaan anak kecil pada orang tuanya, atau kepercayaan kita pada
Tuhan. Ya, di dalam konteks kerja, percaya disini bukan berarti kita pasrah
saja tanpa usaha. Untuk percaya dalam konteks hubungan bisnis/kerja, harus
didasari oleh fakta, rencana, kompetensi, dll. Apalagi jika kerja sama ini juga
mempengaruhi kehidupan orang banyak.
2.
Lawan
Percaya Bukan Curiga.
Di tempat kerja, lawan dari percaya adalah kendali. Jika tidak ada rasa
percaya, yang terjadi adalah satu pihak (misalnya atasan) mengendalikan pihak
lain. Dan akibatnya, atasan sendiri yang rugi. Memberi kepercayaan kepada orang
lain adalah pilihan, tapi sudah saat diberikan, berikan juga kebebasan. Tentu
saja, kendali, monitoring, pengawasan harus tetap dilakukan, tapi tetap berikan
kebebasan
3.
Risiko
Selalu Ada.
Meski kepercayaan diberikan melalui pertimbangan dan pemikiran yang
mendalam, risiko kegagalan (entah yang disengaja atau tidak) jelas tetap selalu
ada. Karena itu, selalu miliki rencana dan rencana cadangan untuk
mengantisipasi tiap kemungkinan, tanpa harus penuh curiga.
4.
Kepercayaan
Itu Proses.
Dalam beberapa kasus , kepercayaan bisa didapatkan atau diberikan begitu
saja. Tapi, hal itu sering kali didasarkan oleh situasi yang mendesak, karena
tak ada pilihan lain, dsb. Yang seperti itu memang bisa juga berjalan lancar.
Tapi, idealnya rasa percaya dalam lingkungan kerja tercipta melalui proses
komunikasi dan saling mengenal satu sama lain dalam kehidupan kerja
sehari-hari.
5.
Kepercayaan
Harus Direspons.
Kita mempercayai manusia, bukan barang atau mesin. Karena itu,
kepercayaan di tempat kerja juga harus anda balas dengan respons yang lebih.
Karena anda adalah manusia yang selalu bisa berkembang, maka respons positif
dalam menerima satu kepercayaan ini adalah kewajiban anda dan jangan keliru meraih kepercayaan sehingga kita tidak bisa dipercaya lagi oleh pimpinan.
6.
Kepercayaan
itu Bersyarat.
Ada batasan dan syarat dalam kepercayaan di tempat kerja. Kepercayaan
terutama diberikan dengan melihat kompetensi, karakter dan jangan keliru meraih kepercayaan sehingga kita sulit dipercaya. Saat kepercayaan
diberikan, maka secara tersirat, batasan juga diberikan. Saat perusahaan
memutuskan bahwa si A yang awalnya adalah Staf keuangan kini diangkat menjadi
manajer pemasaran, ia juga memberikan batasan sehingga ia kini tidak lagi boleh
mengurusi keuangan, tapi pemasaran.
7.
Kepercayaan
Harus Diberikan.
Jika
ingin dipercaya, maka anda harus bisa percaya lebih dulu. Ketika anda
mengasihi, maka anda akan dikasihi. Ketika anda mau berbagi informasi, maka
komunikasi dua arah akan terjadi. Ketika anda menghargai orang lain, maka anda
akan dihargai. Demikian juga dengan topik bahasan kita ini. Berikan
kepercayaan, maka anda akan dipercaya.Artikel terkait :
1. Cara Keliru meraih kepercayaan
2. Menjadi Orang yang bisa dipercaya.
3. Orang Muda yang mencintai kehidupan.
0 komentar:
Posting Komentar