Alt/Text Gambar

Prinsip Meraih Kepercayaan di Tempat Kerja

Written By erwin taniema on Jumat, 24 Agustus 2012 | 07.34



Atasan percaya terhadap karyawan, dan sebaliknya karyawan juga percaya kepada atasan adalah kunci efektivitas jalannya organisasi. Tanpa adanya kepercayaan satu sama lain, maka tidak akan ada kerja sama. Namun, kepercayaan itu harus dibangun, tidak bias didapatkan begitu saja. Untuk itu, kita harus bisa memahami bagaimana sebenarnya kepercayaan dilingkungan kerja itu diterapkan. Dengan demikian, tidak akan ada yang namanya menyalahgunakan kepercayaan, langkah keliru karena terlalu mudah percaya, atau seseorang merasa tidak pernah mendapat kepercayaan, padahal hal itu juga akibat sikapnya sendiri. Kita harus menjadi orang yang bisa dipercaya. dibawah ini prinsip meraih kepercayaan di tempat kerja atau dilingkungan sekitar kita.
 
1.     Kepercayaan Seperti Apa?
Ada beberapa tipe kepercayaan. Dalam konteks tempat kerja, tentu kita tidak bisa menerapkan kepercayaan buta yang mau percaya tanpa dasar apa-apa, seperti kepercayaan anak kecil pada orang tuanya, atau kepercayaan kita pada Tuhan. Ya, di dalam konteks kerja, percaya disini bukan berarti kita pasrah saja tanpa usaha. Untuk percaya dalam konteks hubungan bisnis/kerja, harus didasari oleh fakta, rencana, kompetensi, dll. Apalagi jika kerja sama ini juga mempengaruhi kehidupan orang banyak. 

2.       Lawan Percaya Bukan Curiga.
Di tempat kerja, lawan dari percaya adalah kendali. Jika tidak ada rasa percaya, yang terjadi adalah satu pihak (misalnya atasan) mengendalikan pihak lain. Dan akibatnya, atasan sendiri yang rugi. Memberi kepercayaan kepada orang lain adalah pilihan, tapi sudah saat diberikan, berikan juga kebebasan. Tentu saja, kendali, monitoring, pengawasan harus tetap dilakukan, tapi tetap berikan kebebasan

 3.       Risiko Selalu Ada.
Meski kepercayaan diberikan melalui pertimbangan dan pemikiran yang mendalam, risiko kegagalan (entah yang disengaja atau tidak) jelas tetap selalu ada. Karena itu, selalu miliki rencana dan rencana cadangan untuk mengantisipasi tiap kemungkinan, tanpa harus penuh curiga. 

4.       Kepercayaan Itu Proses.
Dalam beberapa kasus , kepercayaan bisa didapatkan atau diberikan begitu saja. Tapi, hal itu sering kali didasarkan oleh situasi yang mendesak, karena tak ada pilihan lain, dsb. Yang seperti itu memang bisa juga berjalan lancar. Tapi, idealnya rasa percaya dalam lingkungan kerja tercipta melalui proses komunikasi dan saling mengenal satu sama lain dalam kehidupan kerja sehari-hari. 

5.       Kepercayaan Harus Direspons.
Kita mempercayai manusia, bukan barang atau mesin. Karena itu, kepercayaan di tempat kerja juga harus anda balas dengan respons yang lebih. Karena anda adalah manusia yang selalu bisa berkembang, maka respons positif dalam menerima satu kepercayaan ini adalah kewajiban anda dan jangan keliru meraih kepercayaan sehingga kita tidak bisa dipercaya lagi oleh pimpinan. 

6.       Kepercayaan itu Bersyarat.
Ada batasan dan syarat dalam kepercayaan di tempat kerja. Kepercayaan terutama diberikan dengan melihat kompetensi, karakter dan jangan keliru meraih kepercayaan sehingga kita sulit dipercaya. Saat kepercayaan diberikan, maka secara tersirat, batasan juga diberikan. Saat perusahaan memutuskan bahwa si A yang awalnya adalah Staf keuangan kini diangkat menjadi manajer pemasaran, ia juga memberikan batasan sehingga ia kini tidak lagi boleh mengurusi keuangan, tapi pemasaran. 

7.       Kepercayaan Harus Diberikan.
Jika ingin dipercaya, maka anda harus bisa percaya lebih dulu. Ketika anda mengasihi, maka anda akan dikasihi. Ketika anda mau berbagi informasi, maka komunikasi dua arah akan terjadi. Ketika anda menghargai orang lain, maka anda akan dihargai. Demikian juga dengan topik bahasan kita ini. Berikan kepercayaan, maka anda akan dipercaya.

Artikel terkait :
1. Cara Keliru meraih kepercayaan
2. Menjadi Orang yang bisa dipercaya.
3. Orang Muda yang mencintai kehidupan.

0 komentar:

Posting Komentar