Alt/Text Gambar

Mengenal Suku Baduy Banten

Written By erwin taniema on Minggu, 01 Juli 2012 | 07.42















Suku Baduy merupakan suku asli yang mendiami tanah Banten.  Suku ini mendiami daerah yang masih jauh dan keramaian disekitar pegunungan Kendeng di Lebak, Propinsi Banten.
Kehidupan suku baduy masih mempertahankan adat istiadat dan budaya leluhur mereka hingga saat ini. Suku Baduy termasuk dalam kelompok suku Sunda yang berbaha Sunda dengan dialek khas Banten.
Pembagian Suku Baduy :
Ada dua kelompok suku Baduy yang dibedakan berdasarkan cara hidup dan tempat tinggal. Hal ini disebabkan banyaknya generasi penerus suku baduy yang ingin mengikuti perkembangan jaman dan Teknologi.]
Kehidupan suku baduy berdasarkan pembagiannya :

1. Suku Baduy Dalam.
Disebut suku baduy dalam karena masyarakatnya masih memegang teguh adat istiadat dan budaya yang telah diwariskan dari leluhur mereka. kehidupan suku baduy dalam ini masih alami, tidak diperbolehkan mengikuti perkembangan jaman dan teknologi.
wilayah suku Baduy dalam masuk kedalam wilayah Kanekes, Lebak Banten. Pakaian yang dikenakan semuanya berwarna Putih atau biru tua dengan menggunakan ikat kepalanya yang juga berwarna putih dan pakaian yg dipakai harus merupakan hasil tenunan buatan sendiri juga dijahit sendiri.
Suku Baduy dalam ini tidak menggunakan alat-alat elektronik seperti televise dll, juga tidak boleh menggunakan alas kaki semuanya serba alami dan tidak mengikuti perkembangan jaman. Kehidupan suku Baduy dalam ini memang masih tradisional dan mempertahankan tradisi.

2. Suku Baduy Luar.
Kehidupan suku Baduy luar berbeda jauh dengan kehidupan suku Baduy dalam. Sebab mereka disebut Baduy luar karena telah keluar dari wilayah asal di Kanekes dan membentuk kelompok sendiri. Kehidupan suku Baduy luar ini lebih mengikuti perkembangan jaman dan teknologi.
Masyarakat baduy luar telah mengenal alat elektronik. Juga telah menggunakan alat transportasi umum atau kendaraan. Cirri-ciri Baduy luar adalah pakaian yang dikenakannya berwarna hitam dengan ikat kepala berwarna hitam juga. Pakaian yang dipakai juga bisa dibeli atau ditenun sendiri. Tidak ada larangan untuk memakai pakaian model yang lain.











Asal Usul suku Baduy :

1. Berasal dari Kerajaan Pajajaran / Bogor
Konon pada sekitar abad ke XI dan XII Kerajaan Pajajaran menguasai seluruh tanah Pasundan yakni dari Banten, Bogor, priangan samapai ke wilayah Cirebon, pada waktu itu yang menjadi Rajanya adalah PRABU BRAMAIYA MAISATANDRAMAN dengan gelar PRABU SILIWANGI.
Kemudian pada sekitar abad ke XV dengan masuknya ajaran Agama Islam yang dikembangkan oleh saudagar-saudagar Gujarat dari Saudi Arabia dan Wali Songo dalam hal ini adalah SUNAN GUNUNG JATI dari Cirebon, dari mulai Pantai Utara sampai ke selatan daerah Banten, sehingga kekuasaan Raja semakin terjepit dan rapuh dikarenakan rakyatnya banyak yang memasuki agama Islam. Akhirnya raja beserta senopati dan para ponggawa yang masih setia meninggalkan keraan masuk hutan belantara kearah selatan dan mengikuti Hulu sungai, mereka meninggalkan tempat asalnya dengan tekad seperti yang diucapkan pada pantun upacara Suku Baduy “ Jauh teu puguh nu dijugjug, leumpang teu puguhnu diteang , malipir dina gawir, nyalindung dina gunung, mending keneh lara jeung wiring tibatan kudu ngayonan perang jeung paduduluran nu saturunan atawa jeung baraya nu masih keneh sa wangatua”

2. Berasal dari Banten Girang/Serang
Menurut cerita yang menjadi senopati di Banten pada waktu itu adalah putra dari Prabu Siliwangi yang bernama Prabu Seda dengan gelar Prabu Pucuk Umun setelah Cirebon dan sekitarnya dikuasai oleh Sunan Gunung Jati, maka beliau mengutus putranya yang bernama Sultan Hasanudin bersama para prajuritnya untuk mengembangkan agama Islam di wilayah Banten dan sekitarnya. Sehingga situasi di Banten Prabu Pucuk Umun bersama para ponggawa dan prajurutnya meninggalkan tahta di Banten memasuki hutan belantara dan menyelusuri sungai Ciujung sampai ke Hulu sungai , maka tempat ini mereka sebut Lembur Singkur Mandala Singkah yang maksudnya tempat yang sunyi untuk meninggalkan perang dan akhirnya tempat ini disebut GOA/ Panembahan Arca Domas yang sangat di keramatkan .

3. Berasal dari Suku Pangawinan ( campuran )
Yang dimaksud suku Pengawinan adalah dari percampuran suku-suku yang pada waktu itu ada yang berasal dari daerah Sumedang, priangan, Bogor, Cirebon juga dari Banten. Jadi kebanyakanmereka itu terdiri dari orang-orang yang melangggar adat sehingga oleh Prabu Siliwangi dan Prabu Pucuk Umun dibuang ke suatu daerah tertentu. Golongan inipun ikut terdesak oleh perkembangan agama Islam sehingga kabur terpencar kebeberapa daerah perkampungan tapi ada juga yang kabur kehutan belantara, sehingga ada yang tinggal di Guradog kecamatan Maja, ada yang terus menetap di kampong Cisungsang kecamatan Bayah, serta ada yang menetap di kampung Sobang dan kampong Citujah kecamatan Muncang, maka ditempat-tempat tersebut di atas masih ada kesamaan cirikhas tersendiri. Adapun sisanya sebagian lagi mereka terpencar mengikuti/menyusuri sungai Ciberang, Ciujung dan sungai Cisimeut yang masing-masing menuju ke hulu sungai, dan akhirnya golongan inilah yang menetap di 27 perkampungan di Baduy Panamping ( Baduy Luar ) desa Kanekes kecamatan Leuwidamar kabupaten Lebak dengan ciri-cirinya; berpakaian serba hitam, ikat kepala batik biru tua, boleh bepergian dengan naik kendaraan, berladang berpindah-pindah, menjadi buruh tani, mudah diajak berbicara tapi masih tetap terpengaruh adanya hukum adat karena merekan masih harus patuh dan taat terhadap Hukum adat.

Adapun sebutan suku Baduy menurut cerita adalah asalnya dari kata Badui, yakni sebutan dari golongan/ kaum Islam yang maksudnya karena suku itu tidak mau mengikuti dan taat kepada ajaran agama Islam, sedangkan disaudi Arabia golongan yang seperti itu disebut Badui maksudnya golongan yang membangkang tidak mau tunduk dan sulit di atur sehingga dari sebutan Badui inilah menjadi sebutan Suku Baduy.
Terlepas dari perbedaan kedua suku Baduy, kehidupan suku Baduy ini dapat menjadi contoh yang baik. Menjaga keseimbangan alam dengan kehidupan manusia yang selaras dan serasi agar tidak terjadi kerusakan.











0 komentar:

Posting Komentar